kesederhanaan menunjukkan kebijaksanaan
Rabu, 04 Juli 2012
AYAH
oleh: Broery Marantika
Dimana….akan ku cari
Aku menangis seorang diri
Hatiku ingin slalu bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..
Lihatlah… hari berganti
Namun tiada seindah dahulu
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..
Dimana….akan ku cari
Aku menangis seorang diri
Hatiku ingin slalu bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..
Lihatlah… hari berganti
Namun tiada seindah dahulu
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..
Senin, 02 Juli 2012
PROTA DAN PROMES BERDASAR ANALISIS MASALAH
Berikut ini adalah contoh program tahunan dan semesteran berdasarkan analisis masalah siswa. lihat disini
BIMBINGAN KONSELING KOMPREHENSIF
BAB II
BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPREHENSIF
A.
Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Bimbingan dan konseling merupakan system kegiatan
yang dibuat guna membantu klien dalam mengembangkan potensi dirinya seoptimal
mungkin. Namun dalam prosesnya, siswa tidak selalu mengalami perkembangan yang
baik, namun terkadang sifatnya fluktuatif atau tak stabil. Oleh sebab itulah,
guna membantu siswa dalam perkembangannya perlu diberikan layanan bimbingan dan
konseling yang komprehensif.
Bimbingan dan konseling komprehensif diprogramkan
bagi seluruh siswa, artinya bahwa semua peserta didik wajib mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling. Oleh karena itu bimbingan dan konseling komprehensif
perlu memperhatikan: (1) ruang lingkup yang menyeluruh, (2) dirancang untuk
lebih berorientasi pada pencegahan, dan, (3) tujuannya pengembangan potensi
peserta didik (Suherman, 2011:51).
Ruang lingkup bimbingan dan konseling komprehensif
tidak hanya berorientasi pada peserta didik sebagai pribadi saja, namun semua
aspek kehidupan siswa sejak usia dini sampai usia remaja (SMA/SMK). Dimana
focus utamanya adalah teraktualisasinya potensi peserta didik dan berkembang
optimal sehingga peserta didik dapat meraih sukses di sekolah maupun
masyarakat.
Titik berat bimbingan dan konseling komprehensif
adalah mengarahkanpeserta didik agar mampu mencegah berbagai hal yang dapat
menghambat perkembangannya. Selain itu, melalui hal preventif peserta didik
mampu memutuskan dan memilih tindakan-tindakan tepat ang dapat mendukung
perkembangannya.
Agar pelaksanaan program bimbingan dan konseling
komprehensif berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka harus
dipahami 5 premis dasar Bimbingan dan konseling komprehensif. Menurut Gysbers
dan Henderson (2006:28) lima presmis tersebut adalah:
1.
Tujuan Bimbingan
dan konseling bersifat kompatibel dengan tujuan pendidikan.
2.
Fokus utama
layanan bimbingan dan konseling adalah mengawal perkembangan peserta didik
melalui pemenuhan fasilitas peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang
menjadi mandiri dan lebih optimal.
3.
Program
bimbingan dan konseling merupakan Team
Building approach artinya
merupakan suatu tim yang bersifat kolaboratif antar staff.
4.
Program
bimbingan dan konseling merupakan sebuah proses yang tersusun secara sistematis
dan dikemas melalui tahap-tahap perencanaan, desain, implementasi, evaluasi,
dan tindak lanjut.
5.
Program
bimbingan dan konseling harus dikendalikan oleh kepemmimpinan yang memiliki
visi dan misi yang kuat mengenai bimbingan dan konseling.
B.
Komponen Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif
dikemas dalam empat komponen yaitu: (1) kurikulum bimbingan, (2) perencanaan
incividual, (3) pelayanan responsif, dan (4) dukungan sistem (Gybers dan
Henderson, 2006: 139-140).
a.
Kurikulum
bimbingan dan konseling
Kurikulum bimbingan dan
konseling merupakan seperangkat aktifitas yang dirancang secara sistematis
untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan
akademis, karir, pribadi dan sosial.
Strtegi yang dilakukan
konselor dalam pelaksanaan bimbingan dan pelayanan dasar ini dikemukakan oleh
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 224-230) sebagai berikut:
1)
Bimbingan kelas,
merupakan suatu strategi yang digunakan konselor untuk memberikan layanan
kepada peserta didik dengan jalan berinteraksi secara langsung didalam kelas.
2)
Pelayanan
orientasi, salah satu kegiatan kkonselor dalam membantu peserta didik agar
dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang baru.
3)
Pelayanan
informasi, berupa layanan yang mennitikberatkan pada pemberian informasi kepada
peserta didik agar bisa memahami dirinya dan lingkungannya.
4)
Bimbingan
kelompok, merupakan bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada
kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5 sampai 12 peserta didik. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar dapat merespon kebutuhan dan
minatnya.
5)
Pelayanan
pengumpulan data, berupa layanan yang bermaksud untuk mengumpulkan berbagai
data/informasi mengenai peserta didik secara lengkap dan komprehensif.
b.
Perencanaan
individual
Satu hal yang perlu
dilakukan konselor adalah memahami klien/peserta didik /konseli secara mendalam
beserta aspek kepribadiannya melalui berbagai assesmen dan menyajikan informasi
yang akurat tentang potensi diri dan lingkungan seta peluang yang tersedia
sehingga klien dapat:
a)
Menganalisis
kekuatan dan kelemahannya baik yang berkaitan dengan potensi, bakat, minat,
kepribadian dan lingkungannya.
b)
Mempersiapkan
diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan yang sesuai dengan dirinya sehingga
dapat mengikuti pendidikan lanjutan dengan suasana yang kondusif.
c)
Mengukur dan
menilai ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d)
Mempertimbangkan
dan selanjutnya memilih serta menentukan pilihan melalui keputusan yang tepat
dan bijak, sehingga apa yang nantinya dilakukan adalah buah dari perencanaan
yang matang.
Fokus pelayanan
perencanaan individual adalah berbagai aktivitas yang terarah pada
pengembangan: (1) Aspek pribadi sosial, (2) Aspek akademik, dan (3) Aspek karir.
Strategi yang
dikembangkan oleh Gysber dan Henderson (2006: 75) meliputi: (1) Individual appraisal, yaitu suatu
strategi dimana konselor membantu peserta didik untuk dapat menilai dan
menafsirkan potensi-potensi yang dimilikinnya, minat, keterampilan, prestasi
dan aspek kepribadiannya. (2) Individual
advisement, yaitu suatu strategi yang mebantu klien agar dapat menggunakan
segala informasi untuk mengarahkan dirinya snndiri. (3) Transition planning, yaitu suatu strategi yang dimaksudkan untuk
mebantu peserta didik dalam memahami dunia kerja melalui transisi dari dunia
sekolah ke dunia kerja. (4) Follow up,
yaitu suatu stategi guna memberikan layanan tindak lanjut melalui berbagai
kumpulan datauntuk evaluasi dan perbaikan program mendatang.
c.
Pelayanan
responsif
Layanan responsif
merupakan layanan yang bersifat kuratif/langsung, sehingga berbagai strategi
yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1)
Konseling individual
dan kelomppok
2)
Referal (alih
tangan atau rujukan)
3)
Kolaborasi
dengan guru mata pelajaran dan wali kelas
4)
Kolaborasi
dengan orang tua
5)
Kolaborasi dengan
pihak luar sekolah
6)
Konsultasi
7)
Konferensi kasus
8)
Kunjungan rumah
d.
Dukungan sistem
Komponen dukungan
system mencakup dua bagian: (1) program bimbingan dan konseling, dan (2)
layanan pendukung. Strategi yang digunakan dalam dukungan system ini berupa:
(1) Pengembangan jejaring (networking)
yaitu upaya menjalin kerjasama dengan guru, orang tua dan masyarakat serta
seluruh personil sekolah agar tercipta suasana kondusif dalam proses
pembelajaran dan layanan bimbingan dan konseling. (2) Pengembangan konselor
yang meliputi: pelatihan-pelatihan yang tekait dengan bimbingan dan konseling,
aktif dalam organisasi seperti ABKIN, aktif dalam pertemuan ilmiah seperti
seminar, workshop, dan lain sebagainya.
Sumber:
Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Semarang: Widya Karya.
KOMPONEN PENDEKATAN KONSELING GESTALT
Dalam Pendekatan Gestalt ada beberapa komponen, selengkapnya disini
MAKALAH KENAKALAN REMAJA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dengan semakin
berkembangnya sains dan teknologi, manusia seakan-akan merasa terpenuhi semua
kebahagiaan, kenikatan dan kebebasan yang diinginkannya, sehingga terus menerus
bersungguh-sungguh mempergunakannya dan mencari terobosan-terobosan baru dalam
sains dan teknologi demi memaskan apa yang dicita-citakannya. Akan tetapi
dengan tidak disadari manusia mulai terjebak dan terpesona dengan berbagai
kemajuan sains dan teknologi.
Terbukti dengan
berbagai perubahan dan kemajuan sains dan teknologi yang serba cepat dalam
berbagai sudut kehidupan manusia, baik secara individu, keluarga, masyarakat,
maupun bangsa. Hal ini tergambar dalam kehidupan remaja di Indonesia saat ini,
yang banyak terjerumus kedalam kehidupan negatif diantaranya terjerumus dalam
penggunaan NAPZA (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Mereka semakin
terjerumus dan hidupnya hanya berorientasi pada zat atau obat (drug oriented society), sehingga
penyalahgunaan NAPZA menjadi penyakit endemik yang sangat berbahaya dan menular
di kalangan remaja saat ini. Yang dimana hal ini termasuk dalam kenakalan remaja
yang tergolong sangat berbahaya, baik bagi remaja maupun orang lain.
Mengamati perkembangan
penyalahgunaan NAPZA khususnya di kalangan remaja, yang dari waktu ke waktu
menunjukkan kecenderungan meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya
usaha-usaha / upaya-upaya baik dari pihak keluarga, sekolah maupun masyarakat
terutama pemerintah. Dimana upaya tersebut diharapkan bisa mengurangi
kecenderungan remaja dalam penyalahgunaan NAPZA dan bisa menghilangkan hal
negatif tersebut.
selengkapnya, klik disini
Langganan:
Postingan (Atom)